01/06/13

The Truly Last Critical Point

As i have written before : postingan for my friends & the last critical point, dan akhirnya sekarang sampai pada 'the truly  last critical point' (prok...prok..prok). Selain curhat, postingan ini juga untuk memenuhi keinginan para penggemar yang selalu teriak-teriak ‘mana fotonyaaaa??’, dan untuk sedikit pamer, haha maklum manusia biasa, tak luput dari show off bin narsis. Apalagi untuk momen:  ‘once in a life time’, ‘titik kritis dalam hidup’, ‘awal memulai hidup baru’ dan pernyataan sesat lainnya yang bikin strezzzzzz. Truly, madly, deeply, preparing the wedding itu menguji iman, loyalitas, intelektualitas, kredibiltas, dan akuntabilitas. Pokoknya diuji lahir batin. Cukup menjadi dasar yang kuat untuk gw n suami (ehm) berikrar ‘cukup sekali, semoga sakinah, mawadah, warahmah ever after’. Amiiiiiiinnnnnn. Pesan-pesan moral yang bisa disampaikan untuk para pasangan calon penganten, g usah terlalu terhantui dengan berbagai pernyataan sesat di atas. Bener seh 'once in a life time', tapi semua prosesi pernikahan itu hanya akan berjalan sangat singkat. Just serve your wedding guest sepantasnya, jangan terlalu pusing, niscaya semuanya akan indah pada waktunya (loh??) hehe... Just enjoy the proses. Sering-sering nyalon aja biar rilex. G usah terlalu mendengarkan komentar kanan kiri, just go ahead!!! (semoga ada calon penganten yang baca, biar bermanfaat gituu :p )

And here we go....

Pacaran :                                                                                                                                               

Lamaran :




Prakawinan :
Kawinan :
                







 

 
                               




Udah eneg belum? Haha gw tambahin ne.. satuuu aja ^__^

Pasca kawinan :
Alhamdulillah, ajiiibbb :)
 
Last critical point, but this is not the end. Waspadalah!!

1 komentar: